Kota malam yang diselimuti awan gelap, matahari yang saat ini
menyinari belahan lain. Rintikan hujan yang turun begitu deras beriringan
dengan gemuruh petir. Di bawah langit yang gelap itu membuat suasana si hati
makin kalut. Sekumpulan esmosi yang sampai saat ini terus terus dan terus
memenuhi ruangan si hati. Membuat si hati ini lelah, tak tahan dengan semua
kondisi. Apa situasi ini hanya fana atau kekal, yang jelas sampai kapan pun si
hati ini harus bertahan.
Ruangan si hati ini dominannya dipenuhi oleh hepi, sed, lov, dan
engri. Si hati ini sudah melakukan hal yang bijak, ia memberikan masing-masing
ruangan untuk sekumpulan esmosi dengan cara yang adil. Tapi, terkadang ada
situasi yang tidak bisa dikendalikan oleh si hati sehingga sekumpulan esmosi itu
kacau.
Si hati ini sifatnya rapuh, bukan berarti dia lemah tapi dia
berperasaan. Si hati ini sangat pengertian, peka, peduli, dan tidak ingin
menyakiti, karena dia tahu para hati selayaknya diperlakukan seperti itu, dan
tentunya si hati juga ingin merasakan hal yang sama.
Memberi tak harap
kembali dan memberi tanpa pamrih. Si hati ini tahu bahwa tidak baik
mengharapkan imbalan, tapi salahkan jika dia mendambakan akan kasih sayang dan
pengertian dari hati-hati yang dia sayang. Si hati ini merasa sepi, saat
sekumpulan esmosinya kacau. Dia merindukan sesosok hati yang bisa
menenangkannya, tak perlu memberinya apa-apa tapi cukup hanya ingatkan dia
betapa menawannya si hati ini, betapa tangguhnya si hati ini, dan betapa
berharganya si hati ini.
Para hati yang dia
rindukan adalah sesosok yang melahirkan si hati, dialah peri hati. Andai peri
hati tahu, semua yang dilakukan si hati itu semata-mata untuknya. Beri si hati
ini kekuatan, selagi ada waktu kenapa lagi ditunda. Si hati ini sadar, tak
pantas juga bersikap memaksa. Akankah peri hati suatu saat memahami perasaan si
hati? Akankah peri hati berubah? Tidakah selama ini peri hati tanpa sadar
melukai si hati? Atau hanya kesalahpahaman?
Si hati ini tidak
pernah mengeluh, karna yakin suatu saat peri hati ini sadar bahwa terkadang
sikapnya keliru. Semoga . . .
Komentar
Posting Komentar